Modul linier adalah komponen mekanis yang sangat presisi untuk transmisi linier. Modul ini memiliki berbagai macam aplikasi, perakitan sederhana, dan tingkat presisi yang relatif tinggi. Namun, modul linier hanyalah sebuah mekanisme pergerakan. Jika getaran yang dihasilkan selama operasi jangka panjang menyebabkan perubahan pada presisinya, maka diperlukan pemeriksaan berkala apakah presisi masih berada pada posisi awal yang telah ditetapkan agar dapat segera memperbaiki ketepatan peralatan.
Modul linier adalah komponen mekanis transmisi linier presisi tinggi. Modul ini memiliki berbagai aplikasi, konfigurasi sederhana, dan presisi yang relatif tinggi. Namun, modul linier hanyalah salah satu jenis perangkat mekanis bergerak. Jika getaran yang dihasilkan selama operasi jangka panjang menyebabkan perubahan pada presisinya, maka perlu dilakukan pemeriksaan berkala apakah presisi masih berada pada posisi awal yang telah ditetapkan agar dapat segera memperbaiki ketepatan peralatan tersebut. Berikut metode pengukuran yang dapat digunakan:
1. Kekakuan dan kelenturan modul linier merupakan faktor penting yang menentukan apakah modul itu sendiri akan mengalami deformasi. Ketika kekakuan modul tidak mencukupi, sangat mungkin menyebabkan deformasi pada modul itu sendiri. Dan deformasi modul akan berdampak signifikan terhadap posisi relatif komponen serta akurasi penuntunnya.
2. Kinerja tahan getaran dan stabilitas dari modul linear. Kinerja tahan getaran mengacu pada kemampuan modul linear ketika dipaksa menerima getaran atau hentakan. Stabilitas mengacu pada kemampuan bahwa tidak terjadi getaran dalam kondisi tertentu seperti benturan atau getaran. Dalam arti tertentu, dua karakteristik kinerja ini dapat dianggap sebagai atribut yang sama. Semakin baik kinerja tahan getarannya, maka semakin baik pula stabilitasnya, begitu juga sebaliknya.
3. Sensitivitas gerakan dan akurasi posisi dari modul linear. Ciri paling menonjol dari industri cerdas adalah ketepatan dan sensitivitasnya. Penerapan modul linear pun tidak terkecuali. Untuk memastikan ketepatan dan sensitivitasnya, perlu diketahui jarak pergerakan minimum yang dapat dicapai oleh komponen bergerak serta kemampuan komponen bergerak untuk berhenti di posisi yang ditentukan sesuai kebutuhan.